Al-Mabadi Al-’Asyroh atau 10 Kata Pengantar adalah sebuah muqoddimah yang harus kita pelajari terlebih dahulu ketika ingin memulai mempelajari atau mendalami suatu disiplin ilmu. Tujuan dari kita mempelajari Al-Mabadi’ Al-‘Asyroh ini agar kita tergambarkan peta konsep pembahasan suatu disiplin ilmu tersebut, sehingga memudahkan kita untuk memepelajarinya dan mendalaminya.
Dan apa saja 10 kata pengantar tersebut? Mari kita simak bersama:
Imam Muhammad bin Ali Ash-Shobban رحمه الله mengatakan:
إِنَّ مَبادِئ كُلِّ فَنٍّ عَشَرَه … الحَدُّ وَالموضُوعُ ثُمَّ الثَّمَرَه
وَنِسْبَةٌ وَفَضْلُهُ وَالوَاضِعْ … وَالاِسْمُ الِاسْتِمْدَادُ حُكْمُ الشَّارِعْ
مَسَائِلٌ والبَعْضُ بِالبَعْضِ اكْتَفَى … وَمَنْ دَرَى الجَمِيعَ حَازَ الشَّرَفَا
Sesungguhnya Mabadi’/Dasar setiap ilmu itu ada 10 yaitu
- Al-Hadd,
- Al-Maudhu’,
- Ats-Tsamroh,
- Nisbah,
- Fadhl,
- Waadhi’,
- Ism,
- Al-Istimdaad,
- Hukmu Asy-syar’i, dan
- Masaail.
Sebagian Mabadi’ menjadi cukup dengan sebagian yang lain. Siapa yang yang menguasai dan memahami semua mabadi’ tersebut akan memperoleh kedudukan yang mulia
- الحَدُّ (Definisi)
Nahwu secara bahasa Arab adalah: الجِهَةُ (arah). Contohnya:
قَصَدْتُ نَحْوَ الْبَيْتِ
“Aku menuju ke arah rumah.”
Adapun secara istilah:
عِلْمٌ بِقَوَاعِدَ يُعْرَفُ بِهَا أَحْوَالُ أَوَاخِرِ الْكَلِمِ إِعْرَابًا وَبِنَاءً
“Sebuah disiplin ilmu yang membahas tentang kaedah-kaedah yang dengannya kita bisa mengetahui keadaan-keadaan akhir (harokat) suatu kata secara I’rob (berubah) dan Bina’(tetap) nya.
- الموضُوعُ (Tema Pembahasan)
Tema Pembahasan ilmu Nahwu adalah kata-kata bahasa Arab dari segi perubahan/tidaknya akhir kata tersebut.
- الثَّمَرَةُ (Buah)
Di antara buah mempelajari ilmu Nahwu adalah membantu memahami Al-Qur’an dan Sunnah dengan benar, dan menjaga lisan dari kesalahan dalam berbicara dan tulisan.
- النِّسْبَةُ (Penisbatan)
Ilmu Nahwu dinisbatkan sebagai ilmu Bahasa (Gramatika) dan ilmu Alat, yaitu ilmu yang membantu untuk memahami disiplin ilmu yang lainnya.
- الفَضْلُ: Keutamaan
Keutamaan ilmu Nahwu adalah merupakan Pilar bahasa Arab dan bisa menjaga perkataan yang benar dari yang salah.
Imam Syafi’i mengatakan:
مَنْ تَبَحَّرَ فِي النَّحْوِ اِهْتَدَى إِلَى كُلِّ الْعُلُوْمِ
“Barang siapa yang sangat mendalam pengetahuannya tentang Ilmu Nahwu;maka Ilmu Nahwu itu akan mendukungnya untuk (memahami ) semua (cabang) Ilmu yang lain.” Yaitu Ilmu Syari’ah.
Sumber:
Kajian Al-Mukhtashar Fii Nahwi 1 Syaikh Dr. Khalid Al-Juhani,
Kitab Fathu Rabbil Bariyyah Syarah Nadzom Jurumiyyah,
website dorar.net
Dirangkum oleh: Fikri Ramadhan